ANTUSIASME WARGA SELATPANJANG MENYAMBUT KEDATANGAN USTAD ABDUL SOMAD
Jika mendengar nama ustad Abdul Somad, siapa yang tidak kenal dengan sosok ini. Ustad yang akrab disapa UAS (Ustad Abdul Somad) ini adalah ustad nusantara kelahiran Riau yang telah menyiarkan dakwah keseluruh pelosok Indonesia. Beliau adalah tamatan dari negri Morocco. Beliau adalah ustad yang sederhana dan dicintai oleh umat muslim. Bahkan ustad-ustad terkenal seperti ustad Yusuf Mansyur, Felix Siauw dan lainnya juga turut mengagumi sosok ini.
Saya pribadi mengetahui sosok beliau ini dari postingan di fb saat saya masih di Amerika. Saat itu saya melihat postingan ceramah UAS yang hanya beberapa menit tersebut menarik hati saya. Bahasanya sangat sederhana dan diselipi dengan humor membuat saya ketagihan untuk mendengarkannya. Lalu saya mulai mengikuti ceramah beliau yang ada di youtube. Biasanya saya mendengarkan ceramah beliau disela-sela kegiatan seperti saat membersihkan apartemen atau ketika ingin tidur saat imsomnia.
Mendengar kabar mengenai kedatangan UAS ke Meranti membuat saya sangat bersemangat. Saya memang penasaran dengan sosok ustad ini. Bagaimana sih rupa aslinya pikir saya karena selama ini saya hanya melihat dan mendengarkan ceramah via internet. Akhirnya Minggu siang (12/08), UAS mendarat ke Selatpanjang bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Kedatangan UAS ini dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-73. Masyarakat tentunya menyambut baik kedatangan UAS. Hal ini dibuktikan sambutan hangat yang luar biasa yang ditujukan kepada rombongan UAS. Masyarakat telah memadati jalanan sejak siang untuk menyambut kedatangan UAS. Rombongan UAS tiba di Meranti pada sore hari. Beliau menggunakan alat transportasi tradisional (becak) menuju hotel. Sepanjang perjalanan masyarakat tak henti-hentinya mengelukan nama beliau.
source : pelita riau |
Bertemakan "Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan", UAS sukses menyampaikan tausiah kepada ribuan jemaah. Dengan gaya humor khasnya, masyarakat menerima dengan baik apa yang disampaikan. Beliau berpesan kepada jemaah untuk dapat lebih menguatkan iman dan jangan sampai terjerumus ke hal-hal yang merugikan. Didalam tausiyah tersebut juga diterima sumbangan dari IDI sebesar Rp 150.000.000 untuk pembangunan pondok pesantren Darul Fiqri didesa Banglas Barat. UAS sendiri menyumbang sebesar $ 1000 SGD. Sumbangan juga dikutip kepada jemaah yang hadir dan kabarnya sudah terhitung sebesar Rp 110.000.000 dan masih terus bertambah. Selain sumbangan, IDI juga melakukan operasi gratis kepada penderita katarak yang telah terdaftar sebelumnya. Didalam tausiah tersebut, UAS juga menyampaikan ribuan terimakasih kepada sambutan hangat yang diberikan oleh masyarakat Meranti.
source : ali imroen |
Keesokan paginya, UAS menyampaikan tausiah di Masjid Agung Darul Ulum Selatpanjang setelah solat subuh berjamaah. Masyarakat juga memenuhi masjid demi melihat sosok UAS dari dekat.
Kegiatan dilanjutkan pada pagi hari pukul 09.00 WIB untuk peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren Darul Fiqri. Pondok ini mendapatkan wakaf tanah sebesar 3.5 hektar dari hamba Allah Fauzi. Sungguh mulia sekali beliau, mudah-mudahan selalu diberikan kesehatan. Saya pribadi bersama teman-teman bergegas menuju lokasi untuk dapat melihat sosok UAS dari dekat. Saya sudah mencari posisi yang bagus dan menyiapkan gadget untuk dapat mengabadikan kenangan tersebut. Masyarakat dan pejabat juga telah berkumpul untuk melihat sosok UAS. Singkat cerita, akhirnya rombongan UAS tiba diiringi kompang. Saya pun akhirnya berkesempatan melihat sosok UAS secara nyata dan jelas. Akhirnya rasa penasaran saya terbayarkan. Dikesempatan ini, beliau juga menyampaikan tausiah singkat akan pentingnya keberadaan pesantren dan berharap masyarakat untuk turut serta mendukung demi kelancaran pembangunan pesantren Darul Fiqri ini. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama. Berikut momen yang sempat saya abadikan maupun dari postingan dari berbagai sumber.
source : hallo riau |
Setelah selesai kegiatan peletakan batu pertama, rombongan UAS melanjutkan perjalanan ke Desa Alai untuk kegiatan berikutnya. Namun saya tidak mengikuti kegiatan berikutnya.
Terimakasih UAS telah sudi mampir di kampung kami dan memberikan tausiah dan menyebarkan nilai-nilai positif di masyarakat Meranti. Semoga apa yang UAS sampaikan dapat kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk UAS pribadi, saya dan masyarakat Meranti berharap agar UAS selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam urusannya. Sampai jumpa lagi (segera) Ustad.
Comments
Post a Comment