NON PROBABILITY SAMPLING
1. Quota Sampling
Metode
memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau quota yang
diinginkan.
Contoh:
Akan
diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada peningkatan kualitas proses
belajar mengajar pada mata kuliah tertentu, Peneliti menentukan quota untuk
masing-masing sampel:
Jumlah mahasiswa = 50 orang
Jumlah dosen = 5 orang
Jumlah mata kuliah = 3 mata kuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan15 dosen sebagai
sampel penelitian untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses
belajar mengajarnya
Kelebihan :
· Mudah dan cepat digunakan
· Keleluasaan peneliti
untuk menentukan elemen setiap quotanya
· Berbiaya rendah
· Dengan seleksi
responden yang benar, hasilnya dapat mendekati teknik probability sampling
Kelemahan: Penentuan sampel cenderung subyektif bagi
peneliti
2. Accidental Sampling
Metode
pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada/dijumpai
Contoh:
Akan
diteliti mengenai minat ibu rumah tangga berbelanja diswalayan peneliti
menentukan sampel dengan menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan berbelan
jadi suatu swalayan tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan: Jumlah sampel mungkin tidak representative
karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu
3. Snowball Sampling
Metode
pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level).
·
Digunakan bila populasinya sangat spesifik
·
Dilakukan dengan cara berantai, mulai dari ukuran sampel yang
kecil, yang makin lama menjadi semakin besar seperti bola salju
·
Secara operasional, teknik ini dilakukan dengan melakukan
wawancara kepada sekelompok responden.
·
Selanjutnya kelompok tersebut diminta untuk menyebutkan calon
responden berikutnya yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang sama.
·
Dasar pertimbangannya, karena umumnya mereka berada dalam
komunitas yang sama, sehingga masing-masing anggota komunitas mengenal satu
sama lain.
Contoh:
Akan
diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan kurikulum baru di
Gunadarma, sampel ditentukan sebesar 100 mahasiswa, peneliti menentukan sampel
awal 10 mahasiswa. Masing-masing mencari 1 orang mahasiswa lain untuk dimintai
pendapatnya. Dan seterusnya hingga diperoleh sampel dalam jumlah 100 mahasiswa
Kelebihan :
·
Mudah
digunakan
·
Karena sampel sudah terfokus, maka sampel diperkirakan tidak akan
terlalu banyak menyimpang dari populasinya – Artinya bias yang dihasilkan dapat
relatif kecil
Kelemahan:
·
Membutuhkan
waktu yang lama
·
Biaya
cukup besar
4. Purposive sampling
Salah satu teknik
sampling non-random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel
dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian
sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Purposive sampling lebih tepat
digunakan oleh para peneliti apabila memang sebuah penelitian memerlukan
kriteria khusus agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan tujuan
penelitian dapat memecahkan permasalahan penelitian serta dapat memberikan
nilai yang lebih representatif. Sehingga teknik yang diambil dapat memenuhi
tujuan sebenarnya dilakukannya penelitian.
Contoh
Apabila
peneliti akan meneliti dengan judul “Pengaruh konsumsi tablet besi selama hamil
terhadap kadar hemoglobin pasca melahirkan.” Maka peneliti menetapkan kriteria
khusus sebagai syarat populasi (ibu hamil) yang dapat dijadikan sampel, yaitu
apabila ibu tersebut tidak mempunyai berbagai jenis penyakit anemia. Alasannya
ditetapkan kriteria tersebut adalah karena kadar hemoglobin tidak hanya
disebabkan oleh konsumsi tablet besi, melainkan oleh berbagai penyebab lainnya
yang mendasar seperti penyakit anemia megaloblastik, anemia aplastik atau
berbagai jenis anemia lainnya.
5.Judgement Sampling
Teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan
karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan
dengan tujuan atau masalah penelitian. Desain judgemental sampling biasanya digunakan ketika sejumlah
individu memiliki sifat yang menarik. Desain ini merupakan satu-satunya
teknik sampling yang tepat dalam memperoleh informasi dari populasi yang sangat
spesifik. Judgement sampel juga biasa digunakan untuk mendapatkan informasi
baru yang representatif.
Kelebihan:
–
Dianjurkan untuk digunakan dan akan menghasilkan output yang baik,
bila terdapat kondisi sebagai berikut
• Bila probability sampling sama sekali tidak
dapat digunakan
• Bila ukuran sampel sangat kecil (< 20)
•
Bila pengetahuan
peneliti sangat memadai, sehingga terdapat jaminan bahwa sampel yang representatif
akan didapatkan
Kelemahan:
•
Terdapat kendala adanya tuntutan kejelian peneliti dalam mendefinisikan
populasi serta ketika membuat pertimbangannya
• Pertimbangan yang
dilakukan harus masuk akal dan memiliki relevansi yang tinggi dengan maksud
penelitian
Contoh
Dalam sebuah penelitian mengenai sikap dan perilaku konsumen
terhadap rokok Star Mild. Judgment yang diambil adalah sebagai berikut :
– Sampel adalah para perokok
di Jakarta Utara yang pernah mencoba rokok Star Mild, dengan pertimbangan :
• Letak geografis responden mudah dijangkau
•
Responden hanya
perokok, untuk meminimumkan bias karena sikap dan
perilaku perokok
dan bukan perokok dapat bertolak belakang
•
Responden yang
pernah mencoba rokok Star Mild, karena yang sudah jelas sikap dan perilakunya
terhadap merek tersebut
6. Convenience Sampling
• Sampel diambil berdasarkan pada ketersediaan
elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya
• Sampel tersebut diambil karena ada pada tempat
dan waktu yang tepat
• Penarikan sampel jenis ini nyaris tidak dapat
diandalkan, tetapi biasanya paling murah dan cepat
•
Sering digunakan
untuk tahapan eksplorasi sebuah penelitian yang
ditujukan untuk mencari informasi awal sebuah
penelitian
Contoh :
Memilih 10 orang
pertama yang menjadi pasien di Poli Penyakit Dalam sebuah rumah sakit
Kelebihan
–
Dibanding teknik lainnya, teknik ini tergolong yang termurah
–
Responden mudah diakses, mudah diukur dan seringkali sangat bisa
diajak bekerjasama untuk menyelesaikan pengumpulan data yang dibutuhkan
–
Sangat tepat untuk penelitian dengan kelompok yang terfokus
Kelemahan
•
Karena responden dapat siapa saja tergantung kemudahan
mendapatkannya, maka hasilnya dapat bias, apabila dalam prosesnya tidak dilakukan
seleksi yang memadai
•
Bila populasinya dapat didefinisikan, maka teknik ini sebaiknya
tidak digunakan, karena berarti memungkinkan peneliti untuk mencari kerangka
sampelnya
•
Dituntut kehati-hatian dalam menterjemahkan hasilnya
•
Tidak dianjurkan untuk penelitian yang bersifat deskriptif dan
causal
Comments
Post a Comment