PENGALAMAN MENGIKUTI BEASISWA CCIP 2017/2018 : INTERVIEW DAN TOEFL TEST



Masih lekat diingatan sore itu sedang mengikuti kegiatan penyuluhan di salah satu desa. Setelah selesai acara, langsung kepikiran untuk check email mengingat sudah lebih satu bulan sejak berkas dikumpulkan. Saat itu perasaan bercampur aduk apakah aku lulus seleksi berkas atau tidak. Dihati sudah memasrahkan semuanya kepada Sang Pencipta dan mencoba ikhlas jikalau tidak terpilih. Namun didalam hati keinginan untuk lulus sangat besar mengingat hal ini merupakan cita-cita sedari dulu. Kata orang, kekuatan pikiran juga menentukan hasil. Mulai dah tu meyakinkan diri kalau aku bakal lulus ketahap interview di Jakarta meski was-was tidak lulus juga menghantui. Setiap perasaan was-was datang aku selalu menguatkan hati dan pikiran bahwa aku bakalan lulus ketahap wawancara dijakarta. Tidak lupa juga untuk berdoa kepadaNya agar Allah mengabulkan cita-cita hamba yang lemah ini.


“Alhamdulillah” kata tersebut langsung terucap dari mulutku. Aku tidak bisa mendeskripsikan perasaan senang bercampur haru pada saat itu yang jelas aku sangat- sangat senang. Aku tidak menyangka mendapat kesempatan untuk lulus administrasi meskipun dalam hati sangat berharap. Aku pun pulang kerumah dengan perasaan yang berbunga-bunga hehe (mengalahkan yang sedang jatuh cinta).
Ada sekitar 2 minggu lebih sebelum tes toefl dan interview.. Apa yang harus aku lakukan? Liburan dulu dong tentunya hehe kan akhir tahun. Refreshing otaknya dulu sebelum dipake serius lagi hehe.. Setelah pulang dari liburan, aku mulai memikirkan apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan untuk tes interview dan toefl dijakarta. Setelah ku pikir pikir kupikir pikir lebih baik aku menyingkir..upz kok malah nyanyi haha. Nah Setelah memikirkan selama 7 hari 7 malam (keluar lagi alaynya) akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi orang-orang yang pernah sampai ke tahap interview untuk meminta saran dan masukan. Salah satunya adalah kak tika beliau adalah temennya kak bayu. Kak bayu adalah orang yang aku kenal dari salah satu grup beasiswa yang juga merupakan alumni IPB. Nah kak tika ini dulunya lulus beasiswa fellowship apa gitu program aminef juga cuman dia ga ambil karena lebih milih kuliah s2 di India. Kak tika orangnya baik banget aku dikasi banyak masukan apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan selama interview. Terimakasih kak tika..Love u sist :* (pengen deh ketemu L).
Setelah itu aku mulai menyiapkan list pertanyaan. List pertanyaan ini berisi daftar pertanyaan yang mungkin akan ditanya sama panelis. Daftar pertanyaan tersebut yang berhubungan dengan aplikasi kita dan pertanyaan umum. Sampailah saatnya harus berangkat ke Jakarta buat tes. Untuk teman-teman luar Jakarta yang ikut tes interview tiket pesawatnya bakal dibeliin sama AMINEF. Untuk teman  luar Jakarta yang ikut tes TOEFL dan interview AMINEF bakal menyediakan tiket pesawat dan hotel. Wah Alhamdulillah ya.. AMINEF baik banget #bighug
Aku berangkat ke Jakarta melalui bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru-Riau menggunakan pesawat Batik Air. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam 30 menit akhirnya tiba dijakarta. Kemudian aku memesan Grab untuk menuju hotel Whiz Cikini. Setelah sampai akupun langsung check in dan menuju kamar 2002. Sesampainya dikamar aku langsung tiduran haha capek bro perjalanan panjang. Kemudian sore harinya teman-teman CCIP yang lain pada heboh digrup mau ketemuan haha. Akhirnya mereka para ladies ngumpul dikamarku. Ada Mba titis, Mba desfa, Fadri, Mba Putu, April, Bebel dan masih banyak lagi yang ga bisa disebutin satu-satu hehe. Kita saling kenalan dan berbagi pengalaman masing-masing. Mereka yang udah kebagian wawancara menceritakan pengalamannya masing-masing.. Trus kita keluar untuk makan malam bareng.. Wah seru deh pokoknya. Miss that moment L
Setelah makan malam aku pun bergegas pulang kekamar dan langsung mandi (ga lupa keramas dong biar segeran kwkw). Besok adalah jadwal tes toefl ku. Sebenarnya kamar yang dipesan oleh AMINEF untuk 2 orang. Jadi aku belum bisa tidur menunggu teman sekamar masa dia datang aku tidur kan.. ga romantis amat kwkw… Akhirnya aku nyalain tv deh. Hingga jam 12 malam teman sekamarku tak kunjung datang..Mana besok mau toefl kan.. akhirnya aku memilih untuk ke pulau kapuk (red: tidur). Mungkin besok dia baru datang pikirku.
 Keesekoan harinya aku langsung bersiap-siap karena hari ini adalah tes TOEFL ku. Setelah selesai aku langsung sarapan pagi. Di ruang makan aku kenalan lagi dengan participant yang lain. Ada eta, khusni, pak syahrul, mba nelly dan masih banyak lagi. Kali ini aku ga banyak makan dikarenakan perut udah ngerasa gak enak hehe,. Setelah selesai makan kami (aku, april, bella, titis, adek yang ngefans sama mas dion) pun memesan grab untuk pergi ke Senayan. TOEFL kali ini diselenggarkaan oleh IES Foundation. Sesampainya di senayan kami saling bertukar cerita lagi dengan participant yang lain dan menceritakan banyak hal. Setelah itu nama  kami dipanggil satu-persatu untuk melaksanakan ujian TOEFL. Tidak lupa untuk berdoa dulu agar ujian kali ini berjalan lancar dan hasilnya memuaskan. Setelah selesai ujian, kami pun memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu. Kembali kami bercerita banyak hal seolah-olah sudah mengenal lama. Setelah selesai makan kami pun kembali ke hotel. Tak lupa mengucap pamit kepada Bella yang siang itu langsung pulang... T.T huhu
Setelah sampai kamar hotel, akupun langsung tidur mengingat otak sudah dipakai berpikir keras untuk tes TOEFL. Persiapkan diri buat besok pikirku. Besok adalah pertempuran yang sesungguhnya. Jadi isi energi semaksimal mungkin. Keesokan harinya pun tiba. Aku langsung bergegas bersiap dan makan. Setelah itu aku segera pergi ke gedung AMINEF untuk wawancara bersama dua temanku. Sesampainya disana, rasa takjub mencuat. Dari luar gedungnya biasa aja tapi udah sampai dalam wah baru keliatan kerennya hehe.. Kami datangnya kepagian karena lebih baik menunggu lama daripada telat kan. Aku kebagian nomer tiga. Total wawancara pada hari itu ada 6 orang. Sambil menunggu waktu wawancara kami berkenalan dengan mbak stefi..#haai mba stefi. Beliau adalah bagian resepsionis dikantor AMINEF. Beliau sangat ramah dan senyumnya manis. Aku kebagian wawancara yang ketiga. Kami juga tak lupa untuk selfi. Tak henti-henti juga aku ketoilet haha #dingincoy…
Akhirnya nama ku dipanggil oleh mba Rianti. Beliau mengatakan untuk segera bersiap-siap. Wah mulai deg-degan lagi jantungku. Sebelum masuk, aku berdoa terlebih dahulu agar diberi kelancaran saat wawancara. Bismillah ku langkahkan kaki ini masuk ke medan pertempuran. Tak lupa senyum p*psodent saat memasuki ruangan untuk mengimbasi rasa grogi yang memuncak. Ada 5 orang panelis (3 orang asing 2 orang Indonesia) beserta 1 moderator. Pertama-tama moderator meminta kita untuk memperkenalkan diri. Selanjutnya panelis mengajukan pertanyaan secara bergantian. Intinya kita harus siap dibombardir berbagai pertanyaan. Baru menghela nafas menjawab pertanyaan eh udah ada pertanyaan baru lagi hehe. Pertanyaan nya ga jauh dari aplikasi yang kita kirim. Disini aku ga bahas pertanyaannya apa aja ya karena lupa-lupa ingat. Wawancara berlangsung sekitar 30 menit. Kemudian setelah dirasa cukup, moderator menutup sesi wawancara dan meminta kita menunggu min 2 minggu untuk pengumuman kelulusan. Tak lupa aku juga mengucapkan terimakasih dan bersalaman dengan semua panelis juga moderator. Niat hati sih pengen selfi bareng yah kwkw tapi apa daya hp ga dibawa keruangan wawancara. Setelah selesai wawancara, aku pamitan kedua orang temanku yang belum wawancara. Kemudian kembali ke hotel untuk check out..

Comments

Post a Comment

Popular Posts