PERJALANAN MENUJU AMERIKA: Selatpanjang – Pekanbaru – Jakarta – Tokyo – Dallas – Cedar Rapids
Akhirnya detik-detik yang
kutunggu datang juga, tapi dibalik itu semua banyak kenangan yang mesti
ditinggalkan. Disatu sisi aku siap untuk meraih mimpi tapi disisi lain rasanya
terlalu sedih meninggalkan keluarga dan sahabat terdekat. Namun mimpi tetaplah
sebuah harapan yang harus diwujudkan. Apapun resikonya tetap harus dijalani.
Masih terbayang dibenakku pagi
itu aku masih disibukkan dengan pekerjaan sembari mengurus dokumen yang harus
diselesaikan. Rencana awal keberangkatan adalah keeesokan harinya namun karena
harus mendatangi kantor AMINEF untuk briefing alhasil aku harus berangkat ke
Pekanbaru siang itu juga untuk mengejar penerbangan keesokan harinya. Alhasil
dengan terburu-buru aku menyiapkan packingan yang belum selesai dan memberi
tahu keluarga dan teman bahwa aku harus pergi hari itu juga. Mereka semua shock
terlebih lagi Mak-ku. Sembari menyiapkan packingan, kulihat Mak-ku menahan
tangis seakan tak rela melepaskan aku. Teman chibi ku (Eva, Tina, Nesa) yang
saat itu datang juga ikut tenggelam dalam kesedihan. Aku pun memohon doa restu
kepada Mak-ku untuk merelakan dan mendoakan agar semuanya berjalan lancar. Saat
itu juga adik kecilku sedang terbaring sakit karena demam. Semuanya terasa
begitu berat untuk ditinggalkan. Aku juga tidak dapat membendung tangisanku.
Akhirnya aku mohon pamit kepada Mak-ku dan saudara terdekat untuk memohon doa
restu. Mak-ku tidak ikut serta mengantarkan ku kepelabuhan karena adik kecilku
yang sakit. Hanya teman chibiku yang mengantarkanku saat itu beserta Bapak-ku.
Sepanjang perjalanan aku tidak
dapat menahan tangis. Entah kenapa aku terus menangis tersedu tanpa dapat ku
kontrol sedikitpun. Sesampai dipelabuhan ternyata sahabat (poppy, ayu, bayu,
khairil) dan teman seprofesi (sinta cuy, sinta, fenty, helen, mba ria, bg
heldi) telah menunggu. Akhirnya aku nangis lagi ronde ke – II dan semua orang
disekitar hanya melihatku. Mungkin mereka pikir aku sedikit aneh karena menangis
tanpa henti-hentinya. Tak lupa juga kami mengabadikan momen sebelum berpisah
walaupun wajah sudah tidak karuan karena tangisan hahah. Begitu juga setelah
sampai di Pekanbaru, dua sahabat setia ( Sobri dan Suha ) juga turut melepas
kepergianku. Berikut foto-foto kenangan.
*maaf suha foto barengnya hilang
hehe peace
Dari Pekanbaru ku melanjutkan
perjalanan ke Jakarta untuk melakukan briefing singkat. Saat briefing AMINEF
membekali dengan dokumen yang harus dibawa dan dipelajari sebelum keberangkatan
serta tak lupa uang saku hehe.. Oh ya, untuk next grantee jangan lupa untuk
menukarkan sejumlah uang ke US Dollar ya karena biasanya STIPEND diberikan di
awal bulan berikutnya. Jadi harus punya bekal untuk belanja kebutuhan sehari-
hari.
Keesokan harinya adalah hari
keberangkatan sebagian besar para grantees. Dimulai dari pagi, satu persatu
grantee mulai meninggalkan markas whiz untuk menuju bandara. Jadwal
keberangkatan ku pada jam 10 malam saat itu tapi semenjak sore aku dan temanku
sudah bergerak menuju bandara. Di tengah perjalanan kami asyik membahas tentang
betapa excitednya untuk menuju U.S tetapi juga sedih karena tidak berjumpa
keluarga, teman, makanan dan hiruk-pikuknya Indonesia. Sembari menunggu keberangkatan tidak lupa
untuk meminta doa restu kepada orangtua. Video call bersama orang-orang
tersayang. Masih ku ingat ton of advices that my mom told me. Tak lupa juga
beliau berpesan kepada dayang-dayang Kirkwood untuk turut menjaga ku haha. Oh ya,
aku lupa mention bahwa CCI Indonesia yang ditempatkan di Kirkwood berjumlah 4
orang. Kak Rico, Kak Paksi dan Kak Yanu serta diriku. Mereka bertiga adalah orang-orang
hebat dan aku sangat senang bisa mengenal mereka.
Tiba saatnya kami harus
meninggalkan tanah air. Untuk sampai di U.S, kami harus transit dulu di Tokyo,
Jepang. Perjalanan ke Jepang memakan waktu kurang lebih 8 jam. Perjalanan
dimulai tengah malam dan tiba di pagi hari. Pramugari ANA Airlines (maskapai
Jepang) sangat cantik dan ramah. Kami disuguhi berbagai makanan tapi berhubung
lidah masih Indonesia jadi banyak makan yang lidah ku belum bisa menerimanya sehingga
banyak yang terbuang. Ditambah lagi, tidur di pesawat tidak senyaman tidur
dikasur. Alhasil mata pun menjadi mata panda.
Sesampainya di Jepang, kami harus
menunggu sekitar 3 jam. Meskipun hanya menunggu di dalam bandara aku merasa
senang akhirnya bisa menginjakkan kaki di Jepang. Tahun 2016 silam, aku pernah
meminta temanku untuk menulis namaku di Jepang, dan akhirnya aku bisa
menginjakkan kaki sendiri di negeri Sakura ini, Alhamdulillah. Dijepang, kami
harus berpisah sama Kak Yanu karena perbedaan penerbangan. Aku, Kak Rico dan
Kak Paksi harus transit di Dallas sementara Kak Yanu mesti transit di Chicago.
Penerbangan ke Dallas lebih lama yakni sekitar 12 jam.
Sesampainya di Dallas, kami pun
diperiksa oleh pihak Ke imigrasian US. Sebelumnya kami diminta untuk mengisi
form dan selanjutnya antri untuk wawancara dan stamp paspor. Proses
wawancaranya sama dengan negara lain. Kita diminta untuk menyerahkan paspor dan
dokumen pendukung kemudian sidik jari dan ditanya hal-hal umum seperti kenapa
kamu kesini, mau ngapain, dimana tujuannya dan da da da..
Di Dallas kami harus mengambil
bagasi untuk check in untuk penerbangan selanjutnya. Saat menunggu luggages
kami merasa takjub. Bagaimana tidak, orang-orang yang kami lihat sudah berbeda
dari sebelumnya. Berbagai macam orang ada disini terutama Americans. Kami
merasa setengah percaya bahwa kaki ini sudah menginjak USA. Finally.
Kami melanjutkan penerbangan ke
Cedar Rapids. Kali ini kami menggunakan pesawat yang lebih kecil dan perjalanan
ditempuh sekitar 2 jam. Terlihat sekali perbedaan dari penerbangan sebelumnya.
Dari segi penumpang dan pramugari. Di USA untuk menjadi pramugari tidak harus
cantik, tinggi, putih dan langsing. Disini aku menemukan pramugari yang sudah
cukup berumur dan berisi. Tidak ada diskriminasi berdasarkan penampilan fisik.
Semua orang bisa bekerja asalkan ia mampu. My first impression was good about
USA.
Sesampainya di Cedar Rapids, kami
telah ditunggu oleh Ms. Jane (Koordinator KCC) dan Norma (Ass dari Ms. Jane).
Pertemuan pertama kami sangat seru. Akhirnya bisa bertemu beliau secara
langsung yang selama ini hanya melalui Video Call. Kami pun berpelukan dan
berfoto bersama. Kemudian MS. Jane membawa kami ke McD untuk makan siang. Kami
bertukar cerita tentang perjalanan kami menuju USA. Dikala itu aku masih
setengah percaya bahwa aku sudah menginjakkan kaki di USA. Setelah selesai
makan, kami di bawa keliling kampus kemudian di drop off di apartemen. Aku
mendapatkan apartemen no 2 dengan nomor kamar 3. 2 orang roommates ku telah
tiba lebih dulu. Mereka berasal dari Tunisia dan South of Africa.
Ah benar-benar merindukan momen
itu…
*Sebenarnya sangat terlambat
menulis ini tapi entah kenapa pikiran-ku tiba tiba mengalami flashback dimana
aku akan meninggalkan tanah air. Tulisan ini ditulis saat aku berada dikelas
dan menghadiri presentasi teman sekelas. Disatu sisi aku menulis curhatan ini
disatu sisi lain aku juga taking a note for their presentation. I think I’m
multitasking enough haha ..
Cedar Rapids, Ag economic
Monday April 30th,
2018
11.44 AM
Comments
Post a Comment